Populer Bukan Syarat Menjadi Wali Allah


Zaid bin Aslam dari ayahnya bahwa Umar RA keluar menuju masjid. Begitu mendapati Muadz berada di makam Nabi SAW sedang menangis, Umar bertanya kepadanya; apa yang membuatmu menangis?
Muadz menjawab; hadis yang aku dengar dari Nabi SAW, beliau bersabda:

اْليَسِيْرُ مِنَ الرِّيَاءِ شِرْكٌ، وَمَنْ عَادَى أَوْلِيَاءَ اللهِ فَقَدْ بَارَزَ اللهَ بِالْمُحَارَبَةِ. إِنَّ اللهَ يُحِبُّ اْلأَبْرَارَ اْلأَتْقِيَاءَ اْلأَخْفِيَاءَ الَّذِيْنَ إِنْ غَابُوْا لَمْ يُفْتَقَدُوْا وَإِنْ حَضَرُوْا لَمْ يُعْرَفُوْا، قُلُوْبُهُمْ مَصَابِيْحُ اْلهُدَى، يَخْرُجُوْنَ مِنْ كُلِّ غَبْرَاءَ مُظْلِمَةٍ.

"Sedikit riya adalah syirik. Siapa yang memusuhi wali-wali Allah maka sesungguhnya ia telah menyatakan perang terhadap Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbakti bertakwa tersembunyi yang jika tidak ada di tempat maka mereka tidak dicari-cari, dan jika ada di tempat maka mereka tidak dikenali. Hati mereka adalah pelita-pelita hidayah. Mereka keluar dari segala kondisi kelam yang gelap."

Catatan dari Petuah ulama:
"Hasrat ingin tenar harus diredam. Popularitas tidak akan membawa kebaikan ruhani dan tak pasti akan menjadikannya semakin dekat pada Allah.
Ciri keikhlasan adalah tawadhú dan menyembunyikan diri karena Allah SWT.

Comments