Belajar Serius


Serius, untuk apa dibahas? Setiap orang pasti pernah mengalami sebuah masalah yang rumit dan sulit untuk diselesai kan, bahkan hampir setiap hari. Kita tahu bahwa masalah itu takkan pernah benar - benar tuntas jikalau tidak dikerjakan dengan serius. Sekalipun tuntas, tanpa serius maka sulitlah kita untuk berkembang. Mengetahui hal tersebut maka dalam kesempatan kali ini InsyaAllah kita bahas serius yang serius itu bagaimana, hehe.

Man Jadda Wajadda !!!
Barang siapa yang bersungguh - sungguh dia akan sukses

Ingatkah suatu motto atau selogan seperti itu? Ya jikalau kita tahu bahwa sungguh - sugguh akan membuat sukses maka itu semua butuh keseriusan untuk melakukan sungguh - sungguh itu sendiri.

Serius merupakan saat kita menjadikan sebuah pekerjaan sebagai 1 titik yang dituju dan menjadikannya suatu hal yang teramat penting untuk dikerjakan. Contoh, jikalau kita ingin menjadi seorang Hafidz Al Quran maka kita harus benar - benar menjiwainya, kita harus rajin mengulangnya, semata - mata hanya karena Allah SWT, dan tidak lah pantas kita menghafal Al Quran hanya untuk masalah duniawi, jika demikian maka tidak serius dalam menghafal.

Jika memang keseriusannya tinggi maka buka hanya mengafal arabnya saja, bahkan tiap baris, ayat, halaman, lembar, juz, ia rela untuk mengorbankan waktu demi bersahabat dengan Al Quran, sungguh mulia orang tersebut. Penulis berharap kita bisa menjadi orang yang seperti itu, amin.

Dengan anggota badan itu seharusnya kita bisa menciptakan suatu hal yang luar biasa dan bermanfaat bagi orang lain. Semua itu terhambat oleh ketidak seriusan kita untuk memanfaatkannya. Sebenarnya semua yang diperlukan telah Allah berikan dan aneh jikalau orang normal sulit untuk sukses. Toh, maaf, orang cacat saja banyak yang sukses dan mendapat kan banyak sekali prestasi dari orang normal. Maka tidak kah kita malu? Orang cacat itu secara logika, ia sulit untuk melakukan banyak hal, maka kenapa ko bisa sukses dan berprestasi? Tentu itu semua tidak lah tiba - tiba, butuh keseriusan untuk menggali dan mempelajari kelebihannya, dan pasti lebih sulit dari pada orang normal...

Jadi gimana serius yang sebenarnya? Apakah ketika kita ditanya lalu kita jawab serius termasuk benar? Serius itu butuh 3% suara, 97% gerakan. Persentase pengalaman penulis aja sih, hehe.

Jikalau kita banyak bacod maka takkan tuntas lah pekerjaan yang kita miliki. Pekerjaan, tugas, kewajiban, atau kehidupan itu harus dijalani, di "gerakkan". Semua itu tuntas jikalau kita benar - benar melakukannya dengan teratur dan tidak hanya dalam mulut/hati saja, cepatlah kerjakan jika itu baik.

Hasil sejati adalah saat kita tahu sebuah proses dengan perjuangan keras itu sangat berharga daripada hasil...

Sekarang adalah waktunya, kita tahu banyak hal, tapi 1 hal yang terkadang kita tahu tapi seringlah tidak memperhatikannya dengan baik, apakah itu? Itulah anggota badan yang lengkap. Anggota badan inilah alat kita untuk menjadi orang yang sukses. Anda harus banyak mengingat ni'mat Allah mulai dari yang terkecil. Sungguh, manusia itu banyak lalainya....

Cintailah diri sendiri dengan memanfaatkannya, jangan dirusak, ingatlah selalu Allah dan Nabi Muhammad menjamin orang Muslim yang ta'at bahagia di dunia dan akhirat.

Ya Allah mudahkanlah kami untuk beribadah kepadamu dan jauhkanlah kami dari sifat lalai dan orang yang lalai. Ampunilah dosa kami dan jadikanlah kami Muslim yang bermanfaat bagi sesama dan mudahkanlah kami mengamalkan ilmu yang kami miliki, amin.


Penulis berharap bisa bermanfaat dan mudah untuk diamalkan....